Tidak hanya menantu, ibu mertua pun punya kekhawatiran terhadap kehidupan anaknya setelah menikah. Alasan mereka beragam, dari takut anaknya menjadi jarang berkunjung, takut menantu mengubah kepribadian anaknya menjadi orang lain, dan takut tidak sanggup menerima amanah lagi oleh anak karena sudah ada wanita yang lebih muda di sisinya.
Ketakutan itu membuat ibu mertua bersikap keras atau jutek terhadap menantu. Ketegangan di antara keduanya bertambah karena wanita mempunyai jiwa kompetitif yang kuat terhadap sesama. Tidak heran bila keduanya berlomba-lomba menjadi sosok yang lebih baik dalam mengurus maupun mengayomi suami serta anak, terang asisten profesor ilmu komunikasi di Universitas Wisconsin Stevens Point, Dr. Sylvia L. Mikucki Enyart.
(Depositphotos)
Tiga Siasat
Dosen dari Universitas Amerika, Dr. Yvonne K. Fullbright mengatakan, yang merasakan efek tertekan dari mertua jutek merupakan menantu. Kalau hubungan dengan mertua membuat Kamu stres, maka ada tiga langkah yang bisa ditempuh.
Duduk dan renungkan
Sebelum bertindak, Kamu harus berpikir dan merenungkan apa penyebab mertua tidak menyukai Kamu. Temukan tempat yang sepi di mana Kamu bisa mencatat semua hal yang mungkin menyebabkan mertua Kamu bersikap jutek. Pertimbangkan pula apakah perilakunya merupakan efek dari masalah yang tengah ia hadapi. Bersikaplah objektif dalam situasi ini. Cermati, apakah yang dikeluhkannya memang benar adanya? Jikalau ya, Kamu harus mendapatkan dan memperbaiki diri. Jikalau ia bersikap jutek karena kurangnya perhatian anak terhadapnya, maka bicarakan dengan suami Kamu, saran dia.
Libatkan suami
Suami harus tahu masalah yang terjadi antara Kamu dengan mertua. Bicarakan dengan kepala dingin dan jangan terlalu memojokkan mertua. Terlalu memojokkan mertua bisa membuat suami berbalik menyalahkan Kamu. Pasangan Kamu mungkin tidak selalu ingin mendengar betapa buruk orang tuanya. Bicarakanlah tanpa terlalu memojokkan mertua Kamu. Mintalah suami agar mau menjadi penengah antara Kamu dengan mertua, Yvonne mengimbau.
Hadapi dengan tenang
Bersikap sopan ketika berhadapan dengan mertua tentu menjadi hal yang perlu dilakukan. Masalahnya, bila terlalu sopan dan selalu mengalah, Kamu akan terus ditindas. Ketika mertua mulai membicarakan hal yang buruk atau ikut campur terlalu jauh dalam urusan rumah tangga, jangan langsung marah atau malah diam tanpa perlawanan.
Kamu harus bersikap berdasarkan akal sehat dan hadapi dengan tenang. Marah-marah akan membuat keadaan semakin buruk. Selalu diam akan membuat Kamu terus diinjak. Ingat, bahwa Kamu dan keluarga kecil Kamu sangat berharga. Kehadiran orang yang berlaku positif dan menyokong mutlak diharapkan termasuk mertua. Pintar-pintarlah mengambil hatinya dengan membuktikan bahwa Kamu tidak seperti yang ia pikirkan, tutupnya. Tentu saja, ini butuh waktu, kesabaran, ketenangan, dan ketelatenan.
Rekomendasi
Comments