Bangunan Megah PLBN dan Tempat Wisata Tertata, Angkat Wibawa Tanah Air di Perbatasan Timor Leste

Spots & Destinasi

Travel / Spots & Destinasi

Bangunan Megah PLBN dan Tempat Wisata Tertata, Angkat Wibawa Tanah Air di Perbatasan Timor Leste

Bangunan Megah PLBN dan Tempat Wisata Tertata, Angkat Wibawa Tanah Air di Perbatasan Timor Leste

KEPONEWS.COM - Bangunan Megah PLBN dan Tempat Wisata Tertata, Angkat Wibawa Tanah Air di Perbatasan Timor Leste MENGULIK daerah perbatasan antara Republik Indonesia dengan Timor Leste rupanya ada sejumlah hal menarik untuk diulas. Adalah soal gerbang lalu lintas orang dan barang di perbatasan negara yang merupa...

MENGULIK daerah perbatasan antara Republik Indonesia dengan Timor Leste rupanya ada sejumlah hal menarik untuk diulas. Adalah soal gerbang lalu lintas orang dan barang di perbatasan negara yang merupakan sebuah potensi. Baik dari segi keamanan, kesejahteraan rakyat dan yang utama sebagai daya tarik tempat wisata.

Pengelolaan managemen terkait lintas orang dan barang di daerah perbatasan harus berjalan dengan baik. Melihat potensi apa yang ada di perbatasan ini, itulah yang harus dikembangkan. Setelah digali lebih dalam, terungkap potensi paling lebih banyak didominasi di daerah Timur Tengah Utara ialah sebagai tempat wisata.

Hal itupun diakui oleh Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Suhajar Diantoro usai upacara Hari Kebangkitan Nasional di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Apa yang bisa kita dagangkan dan apa yang bisa kita jual. Misalnya begini saya kemarin mengidentifikasi kedatangan kawan-kawan kita, saudara-saudara kita dari Timor Leste ke PLBN Motamasin, kemudian saya tanya dalam rangka apa, antara lain upacara istiadat," ujarnya.

Terkait dengan itu, maka upacara tata cara menjadi magnet warga Timor Leste yang akan ke Indonesia, untuk itu upacara tata cara ini harus dikemas dengan baik. Agar pada musim atau tanggal tertentu akan terjadi berbondong-bondongnya warga Timor Leste datang ke Indonesia ikut menghadiri dan larut upacara istiadat di Indonesia.

"Dan kehadiran mereka inilah yang kita harapkan, karena disitu mereka belanja makanan tradisional kita, kemudian mereka bisa membawa pulang apa disana. Nah itu akan menggerakan roda perekonomian," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga sempat mengidentifikasi kepentingan mereka datang ke Indonesia di perbasatan NTT dengan Timor Leste merupakan belanja kebutuhan rumah tangga dan pangan.

"Mereka warga Timor Leste banyak yang membeli perabotan dan salah satu jenis ikan disukai di tempat kita. Nah, nanti apabila pasar-pasar di sekitar PLBN di Motamasin dan Mota'ain sudah bagus, maka pedagang-pedagang kita kelola dengan baik," paparnya.

Maka dari itu, saat ini pihaknya juga sedang mengidentifikasi kondisi kapasitas masyarakat Indonesia yang berada diperbatasan. Baik dari segi pengemasan barang dagangannya, disitu BNPP mempunyai kedeputian yang menangani potensi perbatasan.

"Tugas potensi perbatasan tadi, mengoordinasikan sejumlah kementerian dan BNPP mendorong Kementerian tersebut membuat sejumlah program perbatasan. Karena presiden Jokowi minta masyarakat perbatasan ini harus berdaya saing yang lebih baik dibandingkan negara tetangga. Jadi kalau berdagang kita harus lebih untunglah, kira-kira seperti itu," tambahnya.

Selain itu banyak potensi lintas batas lainnya, seperti di PLBN Mota'ain itu per hari yang melintas 300 orang ke Indonesiadi dan 200 orang ke Timor Leste.

"Bahkan hari tertentu seperti libur atau hari besar, mencapai 500 orang per hari. Karena PLBN Mota'ain ini, pintu masuk utama ibukota Timor Leste terdekat adalah hanya dua jam saja sampai. Sedangkan di PLBN Wini dan Motamasin lebih sedikit dibanding Mota'ain," ungkapnya.

Menurutnya BNPP ini mempunyai tugas mengkoordinasikan sejumlah kementerian terkait agar perencanaan pembangunan diperbatasan terkoordinir secara komprehensif.

"Agar masing-masing kementrian yang dibawah BNPP itu ada 27 Kementerian dan lima lembaga non kementerian tak jalan sendiri-sendiri, harus teratur dengan baik. Misalnya Kementerian Pariwisata, mempunyai program mendatangkan artis di perbatasan, maka di Aru, Kalimantan didatangkan artis dangdut. Diumumkan disuruh wilayah Kucing, disitu akan berdatangan warga Malaysia," katanya.

Terkait pengelolaan potensi tempat wisata lainnya di perbatasan, pihaknya mempunyai rencana induk lima tahun sesuai dengan RPJM pemerintah Presiden.

Comments