Bahaya Anemia pada Remaja Putri, Bisa Turunkan Kecerdasan

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Bahaya Anemia pada Remaja Putri, Bisa Turunkan Kecerdasan

Bahaya Anemia pada Remaja Putri, Bisa Turunkan Kecerdasan

KEPONEWS.COM - Bahaya Anemia pada Remaja Putri, Bisa Turunkan Kecerdasan Anemia sangat rentan dialami remaja putri yang baru saja menstruasi. Apalagi kalau mereka kurang dapat edukasi, karena dari bahaya kekurangan darah. Ketika anemia, tak hanya kondisi kesehatan yang men...

Anemia sangat rentan dialami remaja putri yang baru saja menstruasi. Apalagi kalau mereka kurang dapat edukasi, karena dari bahaya kekurangan darah.

Ketika anemia, tak hanya kondisi kesehatan yang menurun, tetapi juga tingkat kecerdasan serta status gizinya rendah. Pastinya hal itu harus diintervensi agar bahayanya tidak berlanjut.

Masalah kurang gizi di kalangan remaja putri di Indonesia sangat signifikan. Setidaknya sepertiga dari remaja putri di Indonesia menderita anemia. Cukup tingginya pernikahan usia dini dan nutrisi yang tidak memadai, menjadikan penderita anemia semakin tinggi.

Pemerintah harus berkonsentrasi untuk menurunkan risiko anemia. Kalau tidak, status pendidikan mereka rendah, sampai kelak dewasa bakal melahirkan anak stunting. Diadakan kerja sama untuk melindungi remaja putri agar tak anemia dengan Nutrition Internationa|.

Remaja tidur

Presiden dan CEO Nutrition International Joel Spicer mengatakan, ketika remaja putri kurang gizi, bisa melemahkan kesehatan. Mereka akan mengalami gangguan perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh yang rendah, yang menyebabkan performa kegiatan belajar di sekolahnya menjadi terganggu.

"Remaja putri yang kekurangan gizi juga mempunyai risiko tinggi terjadinya putus sekolah dan tidak bisa menjalani kehidupan yang produktif," ujar Joel ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).

Solusinya ialah dengan memberikan mereka tablet obat tambah darah yang tinggi zat besi. Selain itu, para remaja putri harus diedukasi untuk memutus buruknya dampak anemia.

Direktur Nutrition International lndonesia Sri Kusyuniati menambahkan, majelis Kesehatan Dunia telah menyerukan pengurangan 50 persen anemia pada wanita usia subur pada tahun 2025. Langkah ini sangat baik dan bisa dimulai dari sekarang.

Selanjutnya

Comments