Ilustrasi - worldrecovery.ru.
Seperti dilansir Tempo.co, Sabtu (16/09/2017). Anak itu merupakan salah satu dari puluhan pelajar yang diduga menjadi korban peredaran obat PCC di kota Kendari.
Kata ibunya, sepulang dari sekolah di daerah Kota Lama, Kendari, anaknya lemas. Malamnya, Anak itu terserang demam tinggi. Badannya kejang-kejang, sampai-sampai tidak bisa berbicara.
"Karena saya lihat gejalanya mirip dengan yang ramai diberitakan, jadi saya langsung membawanya ke RSJ untuk mendapatkan perawatan," kata ibu sang anak.
Selama dua hari menjalani perawatan, anak tersebut belum bisa berkomunikasi. Dia juga belum bisa mengkonsumsi makanan. Anak malang tersebut diketahui masih duduk di kelas 4 SD di wilayah Kota Lama, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala Pusat Penyidikan Obat BPOM, Hendri Siswadi, yang menemui para korban, memberikan keprihatinannya atas jatuhnya puluhan korban karena diduga menyalahgunakan obat terlarang. "Korbannya anak-anak. Saya kira ini merupakan ancaman, jadi saya minta kepada warga untuk lebih waspada," kata Hendri.
Dia mengatakan kedatangannya ke Kendari untuk memastikan jenis obat yang dikonsumsi para korban, apakah obat PCC atau bukan. "Supaya tidak simpang siur, kami ingin memastikan apa sebenarnya yang dikonsumsi para korban ini," ucapnya.
Comments