ASEAN Literary Festival 2017 akan Digelar di Kota Tua Jakarta

Spots & Destinasi

Travel / Spots & Destinasi

ASEAN Literary Festival 2017 akan Digelar di Kota Tua Jakarta

ASEAN Literary Festival 2017 akan Digelar di Kota Tua Jakarta

KEPONEWS.COM - ASEAN Literary Festival 2017 akan Digelar di Kota Tua Jakarta Kamis, 08 Juni 2017 | 06:38 WIBOndel-ondel menghibur pengunjung di Taman Fatahillah di daerah Kota Tua, Jakarta Barat, 26 Desember 2015. Liburan akhir tahun dimanfaatkan warga Jakarta dan kota penyang...

Kamis, 08 Juni 2017 | 06:38 WIB

ASEAN Literary Festival 2017 akan Digelar di Kota Tua Jakarta

Ondel-ondel menghibur pengunjung di Taman Fatahillah di daerah Kota Tua, Jakarta Barat, 26 Desember 2015. Liburan akhir tahun dimanfaatkan warga Jakarta dan kota penyangga lainnya untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. TEMPO/Aditia Noviansyah

Jakarta - ASEAN Literary Festival (ALF) akan diadakan untuk keempat kalinya pada 3-6 Agustus 2017. Kompleks Kota Tua Jakarta akan menjadi tuan rumah festival sastra dan budaya tersebut.

Perhelatan tahun ini akan menjadi sangat istimewa karena sekaligus diadakan untuk merayakan 50 tahun berdirinya asosiasi bangsa-bangsa Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan nama ASEAN. Selain diikuti oleh penulis, intelektual, seniman dan akademisi dari 10 negara anggota ASEAN, festival juga akan diikuti peserta dari lebih dari 20 negara di Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan Australia.

Salah satu pendiri dan juga Direktur Program ASEAN Literary Festival Okky Madasari mengatakan ALF, yang tahun ini mengambil tema Beyond Imagination, telah berperan selama tiga tahun ini menjadikan budaya dan sastra sebagai unsur penting keberlangsungan ASEAN. "Apalagi telah mendeklarasikan diri menjadi komunitas," kata dia lewat pernyataan tertulis, Rabu, 7/6.Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta bersama Direktur Program ALF Okky Madasari dalam ALF 2016. Antara.

"Menjadi komunitas berarti mengenal budaya masing-masing, termasuk keakraban terhadap produk-produk sastra dan buku dari masing-masing negara anggota," kata Okky. "Inilah peran penting ALF. Hanya budaya dan sastra yang dapat secara genuine mengikat kita. Bersandar hanya pada ekonomi dan politik cuma menjadikan slogan komunitas ASEAN sekedar retorika dan ilusi."

Perayaan 50 tahun ASEAN ini, bagi Okky, merupakan refleksi pencapaian pembentukan komunitas budaya dan sastra daerah. Sekaligus, kata dia, ini akan menjadi tantangan 50 tahun ke depan. "Budaya dan sastra menjadi konten penting dalam era digital dan sosmed sekarang ini," ujar dia.

Okky juga menekankan peran penting festival memperkenalkan pencapaian dan produk sastra penulis-penulis ASEAN ke tingkat global.

Perayaan ALF 2017 kali ini didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Luar Negeri. Tiap tahun, sebelum festival sebagai puncak perayaan digelar, ALF selalu mengadakan acara pra festival antara lain Sastra Masuk Kampung, residensi, dan satu tambahan program baru: Jambore Nasional Sastra.

ALF tahun ini menghadirkan belasan sesi diskusi sebagai bagian utama festival. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ALF selalu konsisten mengusung tema yang menjadi permasalahan penting masyarakat meskipun mendapatkan tantangan besar.

Tahun ini kebebasan berekspresi menjadi isu utama selain meningkatnya radikalisme dan terorisme serta peran sosmed yang semakin sentral dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.

Selain acara-acara tersebut, ALF juga akan diramaikan oleh pertunjukan seni, demo kuliner, dan pameran buku.

ANTARA

Comments