KINI sebagian masyarakat mengalami batuk dan pilek (bapil) saat cuaca panas yang terjadi belakangan ini. Di mana suhu ekstrem tersebut tersebar di Pulau Jawa dan Jakarta.
"Batuk sudah lebih dari sepekan belum juga sembuh, padahal cuaca sedang panas bukan dingin," ujar Tika, salah seorang warga Jakarta Selatan kepada MNC Portal di Senayan, Jakarta.
Kemudian, benarkah cuaca panas bisa sebabkan batuk dan pilek?
Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid memaparkan bahwa cuaca dan kelembaban ialah faktor risiko terjadinya suatu penyakit yang menyerang manusia.
Akan tetapi ada faktor lainnya selain cuaca dan kelembaban, yaitu salah satunya diakibatkan oleh polusi. Di mana polusi sendiri menjadi isu yang masih cukup banyak diperbincangkan.
"Tapi sebenarnya batuk dan pilek ialah respon imunitas terhadap kondisi beberapa faktor risiko tadi. Tetapi bila imunitas semakin tidak baik, maka akan terjadi infeksi oleh jamur, virus dan bakteri," terangnya saat dihubungi MNC Portal.
Lebih lanjut, dalam menghadapi cuaca panas masyarakat bisa menjaga kesehatan dengan memproteksi diri sendiri.
Dokter Nadia mengimbau, masyarakat agar memperbanyak minum air putih untuk terhidrasi. Sehingga tidak mudah kekurangan cairan atau dehidrasi, yang nantinya akan berdampak kepada kesehatan.
"Banyak minum air putih cegah dehidrasi, gunakan pelindung diri," ujarnya.
Follow Isu Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Comments