Anda Hanya Perlu Jujur, Lalu Kebaikan Akan Datang dengan Caranya Sendiri

Inspirasi

Ragam / Inspirasi

Anda Hanya Perlu Jujur, Lalu Kebaikan Akan Datang dengan Caranya Sendiri

Anda Hanya Perlu Jujur, Lalu Kebaikan Akan Datang dengan Caranya Sendiri

KEPONEWS.COM - Anda Hanya Perlu Jujur, Lalu Kebaikan Akan Datang dengan Caranya Sendiri Pada zaman dahulu, ada seorang pria yang sangat terkenal dikarenakan telah menghabiskan seluruh hidupnya dengan berbuat baik. Ketika dia sekarat dan akan meninggal, di usia 100 tahun, anak-anaknya ber...
jujur

Pada zaman dahulu, ada seorang pria yang sangat terkenal dikarenakan telah menghabiskan seluruh hidupnya dengan berbuat baik.

Ketika dia sekarat dan akan meninggal, di usia 100 tahun, anak-anaknya berlutut di hadapannya dan bekata, Ayah akan meninggalkan kami, pada saat terakhir tolong tinggalkan beberapa nasehat untuk kami

Pria tua itu menjawab, Kalian hanya perlu ingat ini: Semua berkat tidak terpisah dari hati.

Hidup itu seperti permainan catur yang sangat besar, Anda ada di dalamnya, bolak-balik, ada kalanya berada dalam situasi menguntungkan, ada kalanya juga tidak.

Setiap langkah yang Anda ambil, pasti akan menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya, situasi dimana Anda berada saat ini, merupakan hasil dari langkah yang Anda ambil sebelumnya.

Dalam hidup, segala keberuntungan maupun kesedihan yang kita alami ialah hasil dari perbuatan kita di masa lalu. Apa yang akan kita peroleh di masa depan ialah hasil dari perbuatan kita sekarang.

Berkat berasal dari kejujuran

Walter Salles ialah seorang sutradara film Brasil yang terkenal. Dalam masa-masa persiapan untuk film barunya, Walter pergi ke pinggiran kota. Disitu, dia berdiri sejenak di alun-alun, di depan stasiun, saat itu ada seorang anak kecil, seorang penyemir sepatu yang berusia 10 tahun, menghampirinya.

Walter Salles(Foto : mediaoutlaw.com)

Anak laki-laki itu bertanya, Pak, apakah sepatu bapak mau disemir?

Walter melihat sepatu kulitnya yang bersih dan mengkilap di kakinya, kemudian dia menggelengkan kepalanya. Dia pun berbalik dan mulai berjalan.

Anak itu tiba-tiba memanggilnya dari belakang. Wajah anak laki-laki itu memerah, tatapannya seperti memohon: Pak, saya belum makan apa-apa hari ini, dapatkah bapak meminjamkan saya uang? Mulai besok saya akan menyemir lebih banyak sepatu, saya jamin setelah seminggu saya akan membayar Anda kembali!

Walter merasa kasihan, dia mengeluarkan beberapa koin uang dan menaruhnya ke tangan anak laki-laki itu. Anak kecil itu mengucapkan terima kasih dan pergi berlari.

Walter menggelengkan kepalanya, sekilas dia berpikir bahwa dia telah bertemu begitu banyak anak yang masih kecil namun juga licik, mencari uang dengan cara tipuan seperti itu, namun akhirnya dia tidak ambil peduli dan tidak pernah memikirkannya lagi.

Kemudian dia begitu sibuk dengan persiapan film barunya jadi dia juga lupa soal anak kecil yang meminjam uangnya itu.

Setelah kian lama waktu, dia kebetulan datang lagi ke stasiun di pinggiran kota . Saat keluar dari stasiun, tiba-tiba seorang anak kurus dan kecil melambai kepadanya dari kejauhan sambil berteriak: Pak, tunggu sebentar!

Anak laki-laki yang dekil itu bergegas mendekatinya dan memberinya beberapa koin, Walter baru ingat dan sadar bahwa itu merupakan anak laki-laki penyemir sepatu yang dulu pernah meminjam uang padanya.

Anak laki-laki itu berkata: Pak, saya sudah lama menunggu bapak di sini setiap hari, akhirnya hari ini bisa bertemu bapak lagi, saya ingin mengembalikan uang yang saya pinjam dulu!

Walter memegang koin yang diberikan anak itu, tiba-tiba suatu hal terlintas di dalam pikirannnya. Dia meletakkan koin-koin tersebut di tangan anak laki-laki itu, tersenyum dan berkata kepadanya, Besok, kamu pergi ke kantor perfilman di pusat kota untuk bertemu saya, saya akan memberimu kejutan.

Keesokan harinya, seorang karyawan perusahaan film mengatakan kepada Walter bahwa ada beberapa anak dengan baju lusuh di depan pintu yang menunggu.

Walter keluar melihatnya, ketika anak laki-laki penyemir sepatu itu melihat Walter, dengan ceria dia berkata: Pak, mereka juga ialah anak-anak yatim piatu seperti saya, mereka juga berharap bisa mendapat kegembiraan dari kejutan!

Walter tidak bisa membayangkan bahwa anak tunawisma yang malang itu akan sangat jujur. Jadi dia memutuskan untuk memilih anak laki-laki penyemir sepatu itu sebagai pemeran utama dalam film barunya.

Anak itu bahkan tidak perlu melalui proses casting. Dia menjelaskan mengapa anak itu tidak perlu menjalani proses casting: Atas nama kejujuran, anak itu tidak perlu menjalani proses casting!

Belas kasih untuk orang lain juga baik untuk diri Anda sendiri

Seorang pengusaha diam-diam mengirim uang untuk mendukung siswa-siswa yang kurang beruntung. Namun, dia tidak pernah muncul, selalu meminta orang lain untuk memberikan bantuannya, karena dia tidak ingin mereka tahu perihal dirinya.

Beberapa orang ingin tahu alasannya, Pengusaha itu mengatakan: Yang pertama ialah menjaga harga diri anak-anak tersebut. Kedua, supaya mereka tidak memiliki beban dalam pikiran, dengan memikirkan bagaimana cara membalas bantuan kepada saya.

Orang itu masih belum mengerti, dan bertanya, Apa yang Anda harapkan?

Dia berkata: Kalau saya hanya menginginkan balasan ataupun nama yang dikenal, saya mungkin tidak akan melakukannya.

Selama bertahun-tahun, perusahaan saya telah beroperasi dengan sangat baik, tumbuh dari perusahaan kecil sampai menjadi perusahaan besar, dari perusahaan yang lemah sampai menjadi sebuah perusahaan yang kuat.

Saya selalu bertanya-tanya, apakah semua ini, karena berkah yang Tuhan berikan kepada saya? Oleh karena itu, saya melakukan hal yang baik bukan karena saya ingin terkenal, tapi hanya untuk membuat saya merasa bahwa saya layak mendapatkan semua ini.

Sebenarnya, apa yang Anda lakukan untuk orang lain merupakan apa yang Anda lakukan untuk diri sendiri. Berikan cinta, Anda akan menuai cinta; Beri harapan, Anda akan mendapat harapan.

Jadi, kalau Anda ingin dicintai, pertama cintai dulu orang lain, jikalau Anda ingin orang lain memperlakukan Anda dengan baik, perlakukanlah terlebih dahulu orang lain dengan baik.

Hidup itu seperti pantulan suara gema, Anda memberikan kebaikan pada orang lain, akhirnya kebaikan akan kembali pada Anda.

Tidak peduli seberapa baik Anda memperlakukan orang lain, kalau dilihat secara mendalam, sebenarnya itu merupakan kebaikan untuk diri Anda sendiri.

Saat itu, jikalau Anda melihat bunga-bunga maupun pepohonan, semua itu seolah tersenyum kepada Anda, saat Anda bertemu dengan orang-orang yang tidak Anda kenal sekalipun, semuanya akan ramah kepada Anda.

Anda akan menemukan bahwa semuanya berjalan dengan baik; Bila Anda menemukan orang-orang di sekitar memberi kebaikan kepada Anda, itu ialah gema dari kebaikan yang Anda sebarkan keluar.

Sesepuh peredaran Zen ke-6, Huineng, pernah berkata: Semua berkat tidak terpisah dari hati .

Ya, kalau kita menanam benih kebaikan di hati kita, suatu hari nanti mereka akan menghasilkan buah kebaikan juga.

Bila Anda memberi yang baik, Anda mungkin tidak mendapatkan kebaikan dengan segera; Tapi di lain waktu, dalam situasi lain, mungkin saat Anda juga tidak menduga, kebaikan akan datang dengan caranya sendiri.(anai/yant)

Sumber: www.dkn.tv

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada sahabat Anda! Terimakasih.

Comments