Anak Mulai Bicara Cinta, Bagaimana Orang Tua Harus Menyikapi?

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

Anak Mulai Bicara Cinta, Bagaimana Orang Tua Harus Menyikapi?

Anak Mulai Bicara Cinta, Bagaimana Orang Tua Harus Menyikapi?

KEPONEWS.COM - Anak Mulai Bicara Cinta, Bagaimana Orang Tua Harus Menyikapi? Apa yang harus dilakukan? Oleh karenanya, orang tua harus pandai menyiasati dan mendampingi anak secara cerdas dan cantik dalam menghadapi tahapan perkembangan anak yang juga dikenal sebagai masa iden...

Apa yang harus dilakukan?

Oleh karenanya, orang tua harus pandai menyiasati dan mendampingi anak secara cerdas dan cantik dalam menghadapi tahapan perkembangan anak yang juga dikenal sebagai masa identifikasi ini. Bila tidak, maka akan memengaruhi self esteem (harga diri) anak di masa mendatang, tegas Anggia. Maka:

1. Cintai diri sendiri, baru cintai orang lain

Tanamkan pada anak lakukan, contohkan, ajarkan. Sampai anak memahami bahwa rasa suka, ketertarikan, perasaan sayang atau cinta, haruslah dimulai dari diri sendiri. Dan jadilah berharga. Dengan demikian, orang lain pun akan memperlakukan sama. Banyak kasus pelecehan terjadi disebabkan oleh perilaku kita sendiri yang tidak mempunyai penghargaan terhadap diri, sehingga menjadikannya sasaran empuk .

2. Ingatlah untuk selalu mendampingi

Tugas utama orang tua bukanlah mengajari atau mendidik, tapi mendampingi. Mendampingi mempunyai makna, bahwa sebagai orang tua, kita harus membiasakan diri untuk benar (bukan baik) dalam tiga hal; berpikir (kognitif), merasa (afektif), dan berperilaku (sosio motorik). Sehingga pendampingan menjadi efektif sebagai proses meniru dan ditiru antara anak dan orang tua. Karena apa yang diajarkan (melalui perkataan), hanya mempunyai 5 persen saja dalam proses pembelajaran, sisanya didapat dari contoh dan pembiasaan.

3. Nikmati setiap masa perkembangan anak dengan proporsional

Orang tua tidak perlu melebihkan atau mempercepat prosesnya. Misalnya, dengan ikut mendandani penampilan anak atau menyokong secara berlebihan rasa suka anak kepada lawan jenis. Namun, tidak juga bersikap skeptis dan apatis, seperti mencibir, menghina atau memarahi. Biarkan prosesnya mengalir sesuai iramanya, tapi tetap dampingi anak untuk memberikan rambu-rambunya.

4. Tidak mudah, tapi teruslah berusaha

Jujur, ketakutan orang tua saat ini berbeda dengan ketakutan orang tua di masa sebelum ini (misal, zaman orang tua kita). Betapa perkembangan teknologi (berita dan sosmed) sangat besar dan deras memenuhi ruang gerak dan kehidupan anak-anak kita. Lingkungan bukan lagi sekadar keluarga, rumah atau sekolah, tapi, bisa begitu besar melampaui apa yang bisa kita bayangkan. Oleh karenanya, proses pendampingan mutlak harus terjadi pada seluruh sisi kehidupannya.

5. Bebaskan emosi Kamu dari endapan negatif

Faktor emosi berpengaruh 85 persen dalam setiap elemen kehidupan kita. Jadi sebaik-baiknya, emotional freedom orang tua harus terjaga yang otomatis akan menular pada anak. Emosi yang stabil, emosi yang jauh dari negatif, ialah penyelamat bagi orang tua sebagai pendamping maupun anak itu sendiri. Naskah: wida kriswanti caption: Tetap dampingi anak untuk memberikan rambu-rambunya.

Rekomendasi

Anak Mulai Bicara Cinta, Bagaimana Orang Tua Harus Menyikapi?

Comments