Anak Berbeda Sikap di Sekolah dan Rumah, Apa Penyebabnya?

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

Anak Berbeda Sikap di Sekolah dan Rumah, Apa Penyebabnya?

Anak Berbeda Sikap di Sekolah dan Rumah, Apa Penyebabnya?

KEPONEWS.COM - Anak Berbeda Sikap di Sekolah dan Rumah, Apa Penyebabnya? (Depositphotos) Bila Anak Berulah di Rumah Sama halnya dengan sekolah, orang tua wajib menetapkan peraturan dan konsekuensi yang jelas di rumah. Diskusikan dengan guru wacana peraturan dan konsekuensi...
(Depositphotos)

(Depositphotos)

Bila Anak Berulah di Rumah

Sama halnya dengan sekolah, orang tua wajib menetapkan peraturan dan konsekuensi yang jelas di rumah. Diskusikan dengan guru wacana peraturan dan konsekuensi apa saja yang diterapkan di sekolah. Adaptasi peraturan di sekolah itu untuk membuat peraturan di rumah. Tujuannya agar anak tak kewalahan dengan banyaknya aturan yang mesti ia ketahui serta supaya peraturan yang ada di rumah maupun sekolah tidak bertolak belakang.

Ajak kakak atau adik untuk tunduk dalam peraturan ini. Manfaatkan mentalitas kelompok seperti yang diterapkan di sekolah. Contohnya, anak mungkin tidak ingin makan siang ketika waktunya tiba, namun bila semua orang memutuskan makan siang akhirnya ia akan ikut makan," papar psikolog anak, Tovah Klein, Ph.D. dari Barnard College Center for Toddler Development, Amerika Serikat.

Langkah selanjutnya, mengajak guru terlibat dalam memantau perilaku anak. Informasikan kepada guru wacana perkembangan perilaku anak di rumah. Hal ini akan membantu menyatukan dunia sekolah dan rumah. Anak yang dekat dengan guru akan senang jikalau diberi kebanggaan. Hasilnya, anak akan berperilaku lebih baik ketika berada di rumah.

(Depositphotos)

(Depositphotos)

Bila Anak Bandel di Sekolah

Sebaliknya, orang tua juga harus menyiapkan sejumlah jurus bila anak bertingkah di sekolah. Mulailah dengan memberi pengertian pada anak. Dengarkan penjelasan anak terlebih dulu ketika Kamu mendapat keluhan wacana sikapnya. Biasanya anak akan memberikan penjelasan yang dianggapnya logis dan mungkin beralasan hanya bertindak sama seperti orang lain. Ingatkan anak bahwa Kamu menginginkan ia bersikap sama baiknya di sekolah atau rumah.

Terangkan pada anak bahwa mereka bertanggung jawab terhadap perilaku mereka. Pada usia ini, anak sebenarnya sudah cukup mengerti bahwa perilaku yang baik harus diterapkan di mana saja mereka berada, Richard membeberkan.

Pertimbangkan pula faktor eksternal di balik sikap anak. Misalnya, sikap anak yang tiba-tiba berubah di sekolah karena meniru orang di sekelilingnya baik sahabat sebaya maupun orang dewasa yang berada di sekolah. Bila ini penyebabnya, Kamu bisa memindahkan anak pada kelompok sahabat sebaya yang berbeda. Diskusikan hal ini pada guru di sekolah sebelum bertindak. Komunikasi dengan guru di sekolah juga penting agar anak tahu Kamu memperhatikan sikapnya di luar rumah.

Penting bagi anak menyadari bahwa orang tuanya mendapat laporan perihal sikapnya selama berada di sekolah. Anak akan cenderung tidak berbuat sesukanya jikalau ia tahu orang tuanya mengawasi, Richard mengakhiri perbincangan.

Rekomendasi

Comments