Ampuhkah Cegah Virus Korona dengan Imunostimulan?

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Ampuhkah Cegah Virus Korona dengan Imunostimulan?

Ampuhkah Cegah Virus Korona dengan Imunostimulan?

KEPONEWS.COM - Ampuhkah Cegah Virus Korona dengan Imunostimulan? MENJAGA imunitas tubuh jadi salah satu cara yang dianjurkan untuk mencegah penularan virus korona (corona virus/2019-nCov). Selain dengan mengonsumsi makanan sehat, imunostimulan juga sangat dibutuhka...

MENJAGA imunitas tubuh jadi salah satu cara yang dianjurkan untuk mencegah penularan virus korona (corona virus/2019-nCov). Selain dengan mengonsumsi makanan sehat, imunostimulan juga sangat dibutuhkan agar tubuh tetap bugar.

Pada dasarnya, tubuh mempunyai sistem pertahanan, sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman virus korona. Sehingga menyebabkan seseorang terkena infeksi dan muncul beberapa gejala, misalnya bersin, demam dan lainnya.

Apalagi, penyebaran virus korona lebih mudah hanya lewat udara dan belum ditemukan vaksinnya. Pada kasus seperti ini, jalan terbaik yang bisa dilakukan merupakan tindakan pencegahan, secara eksternal maupun internal.

Ahli Klinis Prof Dr dr Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, mengatakan, pencegahan internal dapat dilakukan dengan memodulasi (mengatur) sistem daya tahan tubuh. Imunostimulan bekerja untuk merangsang pembentukan sel-sel imun seperti sel B yang kemudian akan membentuk antibodi.

Pada risiko paparan terhadap infeksi virus sangat tinggi,

Pada risiko paparan terhadap infeksi virus sangat tinggi, maka imunostimulan dapat ditambahkan di samping pencegahan lainnya," katanya lewat keterangan tertulis yang diterima Okezone.

Imunostimulan, sambung Prof Iris, dapat dikonsumsi dalam durasi tertentu, sampai risiko paparan virus menurun. Sebaiknya dikonsumsi sebelum seseorang terinfeksi suatu penyakit. "Karena imunostimulan membutuhkan waktu untuk merangsang sistem imunitas, ungkap Prof Iris.

Penggunaan imunostimulan dapat dianjurkan pada orang-orang yang merencanakan bepergian dan sering berada di pusat keramaian untuk menghindari virus korona. Selain itu, kelompok usia yang rentan mempunyai daya tahan tubuh rendah, terutama lanjut usia (di atas usia 60 tahun).

Selanjutnya

Comments