Alasan Kopi Indonesia Kalah Pamor dengan Negara Non-Produsen

Food & Kuliner

Travel / Food & Kuliner

Alasan Kopi Indonesia Kalah Pamor dengan Negara Non-Produsen

Alasan Kopi Indonesia Kalah Pamor dengan Negara Non-Produsen

KEPONEWS.COM - Alasan Kopi Indonesia Kalah Pamor dengan Negara Non-Produsen INDONESIA merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. Pada musim tanam 2016-2017, Indonesia bahkan menempati posisi lima besar. Hampir seluruh daerah di Tanah Air memang mempunyai var...

INDONESIA merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. Pada musim tanam 2016-2017, Indonesia bahkan menempati posisi lima besar.

Hampir seluruh daerah di Tanah Air memang mempunyai varietas kopi berbobot. Keistimewaan kopi Indonesia sendiri terletak pada kualitas biji kopi yang berbeda-beda, sesuai dengan letak geografis dari daerah penghasilnya.

Misalnya Kopi Gayo dari Aceh yang cenderung mempunyai sensasi rasa gurih, body yang lebih tebal (kental), dengan after taste sedikit manis (sweetness). Aromanya pun cenderung kuat jikalau dibandingkan varietas kopi pada umumnya.

(5 Wanita Cantik Super Pintar, Ada yang IQ-nya Tembus 200!)

Menurut data yang dihimpun Okezone dari Center for Coffee and Cacao Reaearch, Indonesia mempunyai komoditi kopi yang sangat berpotensi, hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah produksi kopi domestik hingga 5% setiap tahun. Kendati demikian, ketenaran kopi Indonesia ternyata masih kalah dengan produk kopi sejumlah negara yang notabennya tidak menjadikan kopi sebagai komoditi utama.

Berdasarkan penuturan Debby, selaku Marketing Communication Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha kopi Tanah Air ialah terkait packaging atau kemasan.

(Videonya Terkenal diseluruh dunia, Ini Alasan Imam Salat di Bali Tetap Bertahan Saat Gempa)

Kualitas kopi Indonesia dari dulu itu sudah bagus. Tapi sayangnya, banyak pegiat kopi yang menjual produk mereka di luar negeri tanpa embel-embel atau branding Indonesia. Jadi kalau mereka jual Gayo Coffee, mereka tulisnya hanya Gayo Coffee, tutur Debby dalam konferensi pers Pekan Raya Indonesia 2018, di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).

Namun karena semakin banyak generasi muda yang ikut terjun mendalami usaha kopi ini, lambat laun produk kopi Indonesia pun mulai dikenal luas di kancah internasional.

(Foto-Foto Transformasi Nissa Sabyan, Berseragam Pramuka hingga Tampil Kece Badai)

(Foto: Dimas/Okezone)

Sudah banyak anak muda yang tertarik dengan usaha kopi. Kemasannya pun sekarang lebih menarik. Beberapa distributor kopi bahkan menyisipkan bendera Indonesia pada kemasan mereka. Hal seperti ini sebetulnya sangat membantu dalam mempromosikan produk kopi kita, imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, AEKI juga mengumumkan bahwa mereka akan ikut serta dalam pagelaran Pekan Raya Indonesai (PRI) yang rencananya akan diselenggarakan pada 27 September 7 Oktober mendatang. Tahun ini akan ada serangkaian kegiatan baru, salah satunya merupakan Coffee Area.

(Begini Sosok Mertua Tasya Kamila yang Ternyata Sosialita Tajir, Temannya Kebanyakan Selebriti!)

Di area tersebut, para pengunjung dan penikmat kopi dapat mencoba beragam kopi Nusantara dari 30 exhibitor kopi yang berasal dari banyak sekali daerah di Indonesia. Kegiatan ini juga akan menjadi ajang bagi para pelaku usaha kopi dalam mengembangkan usaha dan menginspirasi lebih banyak penikmat kopi untuk memulai bisnisnya.

Ini pertama kalinya PRI menghadirkan sebuah wadah bagi para pebisnis biji kopi Tanah Air. Tujuannya untuk mengembangkan industri kopi lokal dengan memperkenalkan lebih banyak ragam kopi kepada para pengunjung, tukas Ryan Adrian, Presiden Direktur PT. Indonesia International Expo.

(tam)

Comments