80 Persen Kulit Seperti Terbakar, Hassan Bertahan dengan Kulit Modifikasi

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

80 Persen Kulit Seperti Terbakar, Hassan Bertahan dengan Kulit Modifikasi

80 Persen Kulit Seperti Terbakar, Hassan Bertahan dengan Kulit Modifikasi

KEPONEWS.COM - 80 Persen Kulit Seperti Terbakar, Hassan Bertahan dengan Kulit Modifikasi Jakarta, Hassan ialah bocah malang yang mengidap sebuah penyakit genetik langka bernama 'junctional epidermolysis bullosa'. Kondisi ini kerap disebut sebagai 'penyakit kupu-kupu', di mana kulit pender...
Jakarta, Hassan ialah bocah malang yang mengidap sebuah penyakit genetik langka bernama 'junctional epidermolysis bullosa'. Kondisi ini kerap disebut sebagai 'penyakit kupu-kupu', di mana kulit penderitanya menjadi sangat tipis dan mudah sekali terkelupas meski hanya tersenggol atau tersentuh sedikit saja.

Itulah mengapa semenjak masih bayi di sekujur tubuh Hassan dipenuhi luka yang sebagian besar di antaranya merupakan luka terbuka.

Ahli bedah plastik dari Children's Hospital at Ruhr-University, Bochum, Jerman di mana Hassan dirawat, Prof Tobias Hirsch mengisahkan perihal bagaimana kondisi Hassan yang kritis ketika pertama kali dibawa ke unit luka bakar untuk ditangani.

Delapan puluh persen tubuh Hassan tertutupi luka terbuka seperti habis terbakar. Tetapi mereka nyaris tak bisa berbuat apa-apa, hingga sempat meminta keluarganya untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

"Sampai dua bulan di sini, kami tak tahu apa yang bisa kami lakukan, dan mungkin anak ini akan mati," tuturnya seperti dikutip dari BBC.

Namun mereka tak putus asa. Atas persetujuan orang tua Hassan, mereka mendatangkan tim ahli biologi dari University of Modena and Reggio Emilia, Italia mengembangkan kulit baru untuk Hassan di laboratorium. Cikal bakal kulit ini diambil dari sedikit bagian tubuh Hassan yang tidak terdampak penyakitnya. Kemudian mereka menggunakan teknologi khusus untuk 'mengedit' DNA Hassan. Tujuannya merupakan untuk menghilangkan pemicu penyakitnya.

Kulit modifikasi yang telah menyelamatkan nyawa Hassan. (Foto: BBC)Kulit modifikasi yang telah menyelamatkan nyawa Hassan. (Foto: BBC) Foto: BBC
Yang menarik merupakan kulit baru ini dapat dicangkokkan ke tubuh Hassan. Operasi pencangkokan dilakukan sebanyak tiga kali, dua di antaranya pada bulan November dan Desember 2015. Kata ayah Hassan, putranya harus menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam keadaan diperban seperti mumi.

Tak sia-sia. Dalam kurun 21 minggu, kulit baru bocah berusia 7 tahun itu dilaporkan dapat 'menempel' ke tubuhnya dan tumbuh tanpa disertai gejala pengelupasan seperti yang dialami bagian kulitnya yang lain.

Bahkan bocah yang lahir di Syria namun besar di Jerman ini sudah bisa bermain sepakbola bersama teman-temannya, aktivitas yang sebelumnya mustahil dilakukan Hassan.

"Ini seperti mimpi saja. Tetapi Hassan sudah merasa seperti orang normal sekarang dan menikmati hidupnya," kata sang ayah.

Hanya saja, tim dokter masih akan melakukan pengawasan terhadap kondisi Hassan untuk memastikan gejala penyakitnya tidak muncul kembali.

Terobosan ini pun dianggap luar biasa mengingat tim dokter sampai berhasil mencangkokkannya ke tubuh pasien. Sebelumnya prosedur ini baru diujicobakan untuk merekonstruksi sebagian kecil bagian kulit pasien.

(lll/fds)

Comments