7 Fakta Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

7 Fakta Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 Fakta Vaksin AstraZeneca di Indonesia

KEPONEWS.COM - 7 Fakta Vaksin AstraZeneca di Indonesia Semenjak pertama kali tiba di Tanah Air pada 8 Maret 2021, vaksin AstraZeneca telah menuai banyak kontroversi. Salah satunya kedaluarsanya yang cukup cepat. Pemerintah Indonesia bahkan sempat menunda...

Semenjak pertama kali tiba di Tanah Air pada 8 Maret 2021, vaksin AstraZeneca telah menuai banyak kontroversi. Salah satunya kedaluarsanya yang cukup cepat.

Pemerintah Indonesia bahkan sempat menunda distribusi vaksin AstraZeneca karena masalah tersebut. Meskipun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menilai bahwa vaksin buatan AstraZeneca masih aman dan bisa diberikan kepada masyarakat.

Vaksin Covid-19

Merangkum dari laman Instagram resmi Komite Percepatan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) @lawancovid19_id, Rabu (14/4/2021), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan surat edaran nomor: HK02.02/II/841/2021 perihal berita mengenai vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Isi surat edaran tersebut membahas banyak sekali macam fakta mengenai AstraZeneca yang mengklarifikasi berita yang ada di tengah masyarakat. Diantaranya:

1. Vaksin AstraZeneca merupakan vaksin vektor adenoviral (rekombinan) yaitu mengandung virus flu biasa yang telah dimodifikasi sehingga tidak bisa bereplikasi atau berkembang di dalam tubuh manusia. Tetapi dapat menimbulkan respon kekebalan terhadap Covid-19.

2. Mendapat Emergency Use Authorization (EUA) dari badan POM yang menjamin bahwa vaksin AstraZeneca aman dan berbobot.

3. Sebanyak 1,1 juta dosis telah tiba di Indonesia, yang merupakan dukungan COVAX Facility.

4. Telah didistribusikan di 7 provinsi: Kepulauan Riau, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Jakarta, Maluku.

5. Harus disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius dan dapat digunakan sampai enam jam setelah vial dibuka.

6. Diberikan melalui injeksi intramuskular (penyuntikkan pada jaringan otot) kepada sasaran dengan usia minimal 18 tahun.

7. Diberikan sebanyak dua dosis dengan 0,5ml setiap dosisnya dengan jarak penyuntikan 8-12 minggu.

(DRM)

Comments