5 Fakta Tentang Hujan Es, Berbeda dengan Salju

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

5 Fakta Tentang Hujan Es, Berbeda dengan Salju

5 Fakta Tentang Hujan Es, Berbeda dengan Salju

KEPONEWS.COM - 5 Fakta Tentang Hujan Es, Berbeda dengan Salju Sebagai negara tropis, sebagian besar wilayah di Indonesia tidak pernah dihujani salju. Kecuali di pegunungan Jayawijaya, Papua, yang menjadi satu-satunya wilayah bersalju di Indonesia. Meski tidak...

Sebagai negara tropis, sebagian besar wilayah di Indonesia tidak pernah dihujani salju. Kecuali di pegunungan Jayawijaya, Papua, yang menjadi satu-satunya wilayah bersalju di Indonesia.

Meski tidak ada salju, beberapa wilayah di Indonesia terkadang mengalami hujan es yang biasanya terjadi saat masa transisi atau pancaroba musim, baik pergantian dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya.

Beberapa negara lain juga pernah terjadi hujan es tersebut. Dikutip dari Ruang Guru, berikut lima fakta mengenai hujan es.

1. Terjadi karena kondensasi uap air yang sangat dingin

Nikita Mirzani Bakal Laporkan Ustaz Dasad Hingga Bupati Cianjur Tertawakan Lesti Kejora

Guru SMP N 4 Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara Zen Taufikurrochman menunjukkan butiran es setelah terjadinya hujan es pada Rabu siang (15/9/2021). [Antara]Guru SMP N 4 Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara Zen Taufikurrochman menunjukkan butiran es setelah terjadinya hujan es pada Rabu siang (15/9/2021). [Antara]

Fenonema hujan es (hail) terjadi karena presipitasi (turunnya hujan) yang terdiri dari bola-bola es dengan diameter antara 5-50 mm atau lebih. Salah satu proses pembentukannya melalui kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer pada lapisan di atas titik beku (freezing level).

Awan yang tinggi puncaknya melebihi titik beku itu akan mempunyai bagian atas yang suhunya lebih rendah dari nol derajat Celcius. Sehingga awan tersebut mempunyai peluang sangat besar memproduksi es.

Pada masa pancaroba biasanya akan terjadi pembentukan awan secara konvektif, di mana massa udara basah terangkat dan membentuk awan yang puncaknya melebihi freezing level, sehingga terjadilah proses pengintian es.

Maka, bagian atas awan tersebut banyak mengandung es. Saat sudah cukup waktunya untuk hujan, maka butiran atau bahkan gumpalan es juga ikut jatuh ke permukaan bumi. Walaupun es telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat, tidak semuanya dapat mencair karena ukurannya yang agak besar.

2. Bisa menimbulkan korban jiwa

Hujan Es Guyur Bogor, Ciampea Terendam Banjir

Hujan es dapat turun dalam banyak sekali macam ukuran. Kalau ukurannya sangat besar dan disertai dengan angin kencang, fenomena hujan es ini dapat menimbulkan korban jiwa.

Comments