5 Fakta film Perburuan, penggarapan tak diketahui keluarga Pram

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

5 Fakta film Perburuan, penggarapan tak diketahui keluarga Pram

5 Fakta film Perburuan, penggarapan tak diketahui keluarga Pram

KEPONEWS.COM - 5 Fakta film Perburuan, penggarapan tak diketahui keluarga Pram Novelis legendaris Tanah Air Pramoedya Ananta Toer atau yang sering disapa Pram kian digemari anak muda. Hal tersebut bisa dilihat dari respons positif rencana peluncuran Film Perburuan. Film ini akan...

Novelis legendaris Tanah Air Pramoedya Ananta Toer atau yang sering disapa Pram kian digemari anak muda. Hal tersebut bisa dilihat dari respons positif rencana peluncuran Film Perburuan.

Film ini akan tayang pada tanggal 15 Agustus 2019. Jadwal penayangan tersebut sebelum penayangan film Bumi Manusia, yang juga adopsi dari novel Pram.

Berbeda dengan Bumi Manusia yang telah diketahui banyak orang, film Perburuan tampaknya kurang ramai diperbincangkan.

Namun, banyak yang penasaran dengan film ini, mulai dari tokoh pemeran hingga alur cerita yang membuat penasaran. Terlebih, beberapa hal ada yang hampir sama dengan film Bumi Manusia.

Tanggal rilis kedua film tersebut sama-sama pada bulan Agustus. Kedua film tersebut juga sama-sama produksi Falcon Pictures dan mengangkat latar waktu sebelum kemerdekaan.

Film Perburuan dibintangi Adipati Dolken dan Ayushita. Sebagian orang penasaran dengan performa mereka dalam memainkan film yang bernuansa sastra tersebut.

Selain itu pun di sosmed dibanjiri dengan komentar-komentar penasaran dari warganet, perihal fakta film tersebut.

Nah, berikut kumpulkan fakta-fakta film Perburuan, dikutip dari banyak sekali sumber, Jum'at (28/6).

1. Alasan Adipati Dolken terpilih.

5 fakta film perburuan © 2019

foto: Instagram/@falconpictures_

Banyak pihak yang menanyakan bahwa mengapa peran Hardo sang tentara PETA diberikan kepada Adipati Dolken. Hal tersebut dijawab oleh sang sutradara, Richard Oh saat peluncuran poster Film Perburuan.

"Waktu casting pemain, kita sudah tahu kalau sosok Hardo di mata pembaca akan berbeda-beda. Tapi dalam benak saya, Hardo mestinya seseorang yang tidak begitu ekspresif dan itu kita dapatkan pada Adipati. Tanpa banyak ekspresi, dia bisa memancarkan leadership-nya, usaha penuh integritas," kata Richard seperti dilansir dari Kapanlagi.com, Rabu (28/6).

2. Adipati sulit hafalkan naskah.

5 fakta film perburuan © 2019

foto: KapanLagi/Adrian Utama Putra

Naskah Film Perburuan penuh dengan bahasa sastra. Adipati Dolken yang berperan sebagai Hardo, tentara PETA yang jadi buruan Jepang mengaku kesulitan menghafal naskah.

Adipati pun mengungkapkan bahwa ada satu scene yang panjangnya hingga 13 lembar.

"Bahasa itu jadi kesulitan juga karena bahasanya sastra banget dan panjang banget. Ada satu scene yang sampai 13 lembar," kata Adipati Dolken seperti dilansir dari liputan6.com, Rabu (26/6).

3. Tak merasa bersaing dengan Iqbaal.

5 fakta film perburuan © 2019

foto: Instagram/@falconpictures_

Pada film-film sebelumnya, Adipati sering dibanding-bandingkan dengan Iqbaal Ramadan. Isu tersebut muncul saat Iqbaal memainkan Dilan pada film Dilan 1990 beberapa waktu lalu.

Kali ini, Adipati Dolken menerangkan kepada publik bahwa dirinya tak takut dengan performa Iqbaal dalam film Bumi Manusia.

"Enggak ada yang perlu ditakutin karena enggak ada niat saingan sama sekali," papar Adipati Dolken seperti dilansir dari liputan6.com (26/6).

"Maksudnya, ini kan satu rumah, jadi tujuannya bukan bersaing, justru untuk memperlihatkan bahwa kita menghargai karya Pram," lanjutnya.

4. Menyokong film Bumi Manusia.

5 fakta film perburuan © 2019

foto: Instagram/@falconpictures_

Meskipun terkesan hampir mirip dalam beberapa hal, pihak film Perburuan mengaku sangat menyokong kelancaran Film Bumi Manusia.

Hal tersebut juga dikarenakan kedua film tersebut sama-sama dalam naungan Falcon Pictures.

5. Tak diketahui pihak keluarga Pramoedya Ananta Toer.

5 fakta film perburuan © 2019

foto: Instagram/@falconpictures_

Berbeda dengan Bumi Manusia, penggarapan film Perburuan tak diketahui pihak keluarga Pram.

Namun, pihak keluarga memasrahkan kepada Falcon Pictures dalam hal menerjemahkan naskah ke dalam bentuk film.

Hal tersebut dikarenakan pihak keluarga percaya dengan Richard Oh sebagai sutradara. Richard Oh telah dianggap keluarga Pramoedya Ananta Toer semenjak lama.

Recommended By Editor

Comments