40,1% Ekspor RI Disumbang dari 3 Provinsi, BPS: Kita Masih Punya PR

Ekonomi & Bisnis

News / Ekonomi & Bisnis

40,1% Ekspor RI Disumbang dari 3 Provinsi, BPS: Kita Masih Punya PR

40,1% Ekspor RI Disumbang dari 3 Provinsi, BPS: Kita Masih Punya PR

KEPONEWS.COM - 40,1% Ekspor RI Disumbang dari 3 Provinsi, BPS: Kita Masih Punya PR JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut masih ada pekerjaan rumah (PR) untuk mendorong ekspor Indonesia. Salah satunya meningkatkan ekspor di masing-masing provinsi. Kepala BPS Suhariyanto meng...

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut masih ada pekerjaan rumah (PR) untuk mendorong ekspor Indonesia. Salah satunya meningkatkan ekspor di masing-masing provinsi.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor menurut provinsi asal barang tidak ada yang berubah. Mayoritas masih disumbang tiga provinsi adalah Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Ekspor Nasional untuk periode Januari-April 201, Jawa Barat sebesar USD9,6 miliar atau 18,22%, Jawa Timur USD6,1 miliar atau 11,53% dan Kalimantan Timur USD5,5 miliar atau 10,43%.

Fokus Hilirisasi, Presiden: Dari Zaman Merdeka Ekspornya Karet Mentah Saja

"Ketiganya memberikan kontribusi hingga 40,18% dari seluruh ekspor Nasional. Jadi punya kita masih PR supaya provinsi lain bisa tingkatkan ekspor," ujarnya, di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Kecuk mengatakan, terjadi penurunan ekspor pada April 2019 disebabkan menurunnya ekspor nonmigas pada April mencapai USD11,86 miliar atau turun 8,68% dibandingkan Maret 2019 sebesar USD12,9 miliar.

"Penurunan juga terjadi pada ekspor migas sebesar 34,95% dari USD1,1 miliar menjadi USD74 juta," tuturnya.

BPS

Dia menerangkan, penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya hasil minyak 9,55% menjadi USD117,7 juta dan ekspor gas 49,83% menjadi USD446,6 juta. Meski begitu, ekspor minyak mentah naik 47,66% menjadi USD177,6 juta.

"Secara kumulatif, nilai ekspor Januari-April mencapai USD53,20 miliar atau turun 9,39% dibandingkan periode yang sama 2018. Demikian juga ekspor kumulatif untuk nonmigas USD48,98 miliar atau menurun 8,54%," ujarnya.

(kmj)

Comments