3 Kisah inspiratif wanita Indonesia, PRT jadi sarjana cumlaude

Inspirasi

Ragam / Inspirasi

3 Kisah inspiratif wanita Indonesia, PRT jadi sarjana cumlaude

3 Kisah inspiratif wanita Indonesia, PRT jadi sarjana cumlaude

KEPONEWS.COM - 3 Kisah inspiratif wanita Indonesia, PRT jadi sarjana cumlaude Kesetaraan gender di Indonesia sudah digaungkan jauh sebelum kemerdekaan. Sebut saja seperti usaha Kartini dalam bidang pendidikan bagi kaum wanita. Meski begitu, sayangnya hingga saat ini pendidikan...

Kesetaraan gender di Indonesia sudah digaungkan jauh sebelum kemerdekaan. Sebut saja seperti usaha Kartini dalam bidang pendidikan bagi kaum wanita. Meski begitu, sayangnya hingga saat ini pendidikan masih menjadi "barang" mahal bagi sebagian wanita Indonesia, khususnya mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Ada beberapa faktor utama yang kerap menghalangi wanita Indonesia melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, seperti faktor ekonomi, stereotip peran gender yang mengakar dalam budaya setempat, hingga mitos-mitos atau pengaruh nilai-nilai lainnya.

Padahal ilmu dan wawasan yang luas dapat bermanfaat memperbaiki kualitas hidup seorang wanita, lingkungan keluarga, dan bahkan kemajuan bangsa. Lebih dari itu, berwawasan luas juga dapat membangkitkan semangat para wanita untuk mempunyai semangat belajar, berkembang, dan terus membekali diri dengan kompetisi lain agar menjadi sumber daya manusia berbobot.

Keinginan besar menjadi sumber daya manusia berbobot inilah yang terus membakar semangat lima wanita berikut meraih mimpinya mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Walau harus menghadapi rintangan, mereka pantang menyerah demi kesuksesan pada masa mendatang.

Kisah inspiratif usaha kelima wanita ini menjadi bukti kalau usaha tidak akan mengkhianati hasil. Penasaran dengan kisah usaha lima wanita inspiratif ini? Yuk simak kisahnya sebagaimana sudah disarikan dari banyak sekali sumber, Jumat (22/3).

1. Darwati.

foto: YouTube/ Fair and Lovely Indonesia

Semenjak kecil Darwati sudah mempunyai keinginan menjadi sarjana. Namun, keterbatasan biaya memaksanya harus mengesampingkan keinginan mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Untuk menyambung hidup, semenjak lulus SMA Darwati sempat mencoba beberapa pekerjaan. Mulai dari merantau ke Jakarta hingga menjadi penjual es campur di kampung halamannya, Blora.

Tidak betah menjadi penjual es campur, Darwati kemudian bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) dan pembantu dokter di rumah Drg. Lely Atasti Bachrudin semenjak tahun 2010. Kendati demikian, keinginannya kuliah tidak pernah hilang. Hal ini rupanya didengar majikan Darwati. Ia pun diperbolehkan menyambi kuliah.

Wanita kelahiran 1992 ini mengambil jurusan Administrasi Niaga di Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang. Masa kuliahnya tidak lepas dari halangan. Mulai dari masalah dana, jarak tempuh yang sangat jauh sampai 50 km, hingga ejekan karena bekerja sebagai PRT. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat Darwati mengejar mimpinya menjadi sarjana.

Terbukti dengan keberhasilan Darwati menjadi sarjana dan bahkan lulus dengan predikat cum laude. Ya, putri kedua dari pasangan Sumijan dan Jasmi ini termasuk mahasiswa dengan nilai terbaik di kampusnya karena berhasil mendapat IPK 3,68.

Meski mimpinya menjadi sarjana sudah tercapai, usaha Darwati belum selesai. Ia masih terus mengejar mimpi-mimpi lainnya demi membahagiakan kedua orangtua dan masa depan yang lebih baik.

2. Ayunda.

foto: YouTube/ Fair and Lovely Indonesia

Semenjak kecil Ayunda bercita-cita membantu masyarakat sekitar dengan menjadi dokter. Namun ia harus rela mengesampingkan keinginannya itu karena keterbatasan dana.

Wanita yang kini menjadi perawat itu bahkan langsung turun tangan membantu ibunya berjualan nasi liwet untuk dapat mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Saat masih bersekolah, wanita asal Solo ini sudah melihat bagaimana usaha kedua orangtua untuk membiayai kuliah kakak-kakaknya. Tak heran bila Ayunda tidak ragu membantu ibunya berjualan nasi liwet demi mendapat pendidikan lebih baik.

Langsung turun tangan membuat Ayunda tahu betul bagaimana sulitnya usaha sang ibu saat berjualan nasi liwet. Hal inilah yang menjadi alasan Ayunda terus berjuang mewujudkan mimpinya membahagiakan kedua orangtua.

3. Maerel Dhalia Arumnisa.

foto: voteuntukimpianku.com

Maerel mempunyai asa menjadi spesialis komunikasi strategis semenjak SMA. Namun Maerel sempat ragu melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Keterbatasan dana karena saat itu hanya sang nenek yang menanggung biaya pendidikan Maerel, menjadi alasan utama keraguannya.

Rintangan ini rupanya tidak menyurutkan semangat Maerel menggapai cita-citanya sebagai seorang public relations andal. Niat Maerel melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi terwujud setelah ia mendapat kesempatan Fair and Lovely Bintang Beasiswa.

Kesempatan emas ini pun tidak disia-siakan oleh Maerel. Terbukti dari banyaknya prestasi yang sudah ditorehkannya. Mulai dari berhasil menjadi juara dan predikat Top 10 Best Speaker dalam lomba Interfaculty Debate Competition tingkat universitas hingga menjadi Top 10 Best Speaker Lomba English Parade Debate Competition tingkat regional. Selain itu, Maerel juga sempat mengikuti lomba National University Debating Championship tingkat kopertis dan menjadi juara serta Best Speaker.

Maerel terus aktif dalam banyak kegiatan dan perlombaan untuk melatih kemampuan berpikir maupun berbicara dan bersikap. Ia juga ingin menempuh pendidikan lebih tinggi lagi untuk memperdalam ilmu komunikasi dan public speaking serta menjadi pengajar di bidang komunikasi. Inspiratif banget kan?

Nah, Sobat, kisah usaha para wanita ini sangat menginspirasi bukan? Berasal dari banyak sekali latar belakang, kelima wanita ini sama-sama mempunyai semangat tinggi mendapat pendidikan lebih baik. Rintangan yang ada pun tak menjadi alasan untuk mewujudkan mimpi mereka.

Kisah inspiratif kelima wanita di atas bisa menjadi motivasimu berjuang meraih keinginan. Jangan jadikan keterbatasan biaya meredamkan semangatmu untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi di bangku kuliah.

Fair & Lovely Bintang Beasiswa
Nah, untuk kamu yang ingin mewujudkan keinginan dan menjadi inspirasi bagi orang lain seperti tiga wanita di atas, sekaranglah waktunya. Kamu siswi yang berprestasi, punya aspirasi, dan bermotivasi tinggi, yuk ikutan Fair & Lovely Bintang Beasiswa.

Bersama Fair & Lovely Bintang Beasiswa, kamu punya kesempatan besar meriah cita-citamu. Memasuki tahun ketiga, program inisiatif untuk memberikan kesempatan wanita di Indonesia melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ini, bisa membantu mewujudkan mimpi-mimpimu.

Pastikan kamu mendaftar Fair & Lovely Bintang Beasiswa 3 sebelum 7 April 2019. Baik lewat online di www.voteuntukimpianku.com maupun offline di kantor Hoshizora Foundation. Setelah seleksi formulir, selanjutnya dilakukan wawancara dan home visit, hingga akhirnya beasiswa akan diberikan pada bulan Juli dan inaugurasi akan dilaksanakan pada Agustus 2019.

Program beasiswa kuliah ini dibuka untuk 50 orang penerima yang meliputi delapan wilayah di Indonesia adalah DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura, Banten, Palembang, Makassar dan Pontianak. Selain bisa kuliah gratis sesuai minatmu, melalui Fair & Lovely Bintang Beasiswa kamu juga akan mendapatkan program bimbingan dan pengembangan diri selama 4 tahun.

Info selengkapnya kamu bisa cek di sini. Oh iya, menariknya lagi kamu juga bisa berkesempatan redeem kode unik untuk mendapatkan akses gratis ke Ruang Guru, lho. Kini sudah tidak ada lagi halangan untuk kamu yang mau berusaha meraih keinginan, karena kerja keras tidak akan mengkhianati hasilnya.

Raih Cerahmu, Wujudkan Cita-citamu!

Recommended By Editor

Comments